Teliti Keanekaragaman dan Pemanfaatan Sayuran serta Rempah-Rempah pada Masyarakat Pesisir di Kabupaten Aceh Timur: Mahasiswa S3 Pendidikan Sains Unesa Berhasil Publikasikan Karya di Jurnal Internasional Bereputasi

Surabaya, 27 Februari 2025 – Nursamsu, mahasiswa program studi S3 Pendidikan Sains Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), telah berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya di Biodiversitas, jurnal internasional bereputasi. Jurnal ini terindeks Scopus dan berada di peringkat Q2, sebuah pencapaian prestisius bagi dunia akademik Indonesia.
Penelitian yang dilakukan oleh Nursamsu berfokus pada keanekaragaman dan pemanfaatan sayur-sayuran serta rempah-rempah oleh masyarakat pesisir di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, Indonesia. Artikel berjudul "Diversity and utilization of vegetables and spices by coastal community in East Aceh, Indonesia" berhasil diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Biodiversitas dan memberikan kontribusi penting dalam bidang etnobotani serta ketahanan pangan.
Secara umum, penelitian ini mengangkat isu penting mengenai keamanan pangan yang menjadi perhatian utama di banyak negara, terutama di wilayah pesisir yang rentan terhadap dampak perubahan iklim dan bencana alam. Keamanan pangan berhubungan erat dengan hilangnya keahlian kuliner tradisional, terutama di kalangan generasi muda. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mendokumentasikan pengetahuan tradisional yang ada di masyarakat pesisir terkait pemanfaatan tanaman sebagai sayuran dan rempah-rempah.
Melalui survei lapangan dan wawancara semi-terstruktur yang dilakukan di lima desa di Aceh Timur, Nursamsu berhasil mengumpulkan data etnobotani yang sangat berharga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pesisir di Aceh Timur memanfaatkan 92 taksa tumbuhan dari 41 famili sebagai sayuran dan rempah-rempah. Famili Cucurbitaceae tercatat sebagai famili dengan penggunaan terbesar, yang terdiri dari 10 taksa dengan kandungan protein dan serat makanan yang tinggi, penting untuk mendukung pola makan sehat.
Cocos nucifera (kelapa) dan Nypa fruticans (nipah) menempati peringkat tertinggi dalam Nilai Guna (UV), dengan kelapa memperoleh Indeks Signifikansi Budaya (ICS) tertinggi, menunjukkan pentingnya tanaman ini dalam budaya lokal serta makanan tradisional masyarakat setempat.
Penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar sayuran dan rempah-rempah yang digunakan oleh masyarakat pesisir berasal dari tanaman budidaya (77,2%), sementara sisanya (22,8%) adalah tanaman liar. Ini menunjukkan ketergantungan tinggi masyarakat terhadap ekosistem alam dalam memperoleh bahan pangan. Sebagian besar bagian tanaman yang dimanfaatkan adalah buah (42,5%) dan daun (25,7%), yang mengindikasikan variasi penggunaan bagian tanaman sesuai kebutuhan kuliner dan pengobatan tradisional.
Kesimpulannya, penelitian ini menyoroti pentingnya tanaman untuk ketahanan pangan, kesehatan, dan pelestarian budaya di kalangan masyarakat pesisir. Nursamsu juga mengusulkan penggunaan metode berkelanjutan seperti agroekologi untuk memastikan pemanfaatan tanaman ini dapat dilestarikan untuk generasi mendatang.
Pencapaian ini tentu menjadi kebanggaan bagi Unesa, khususnya bagi FMIPA, yang terus berkomitmen dalam menghasilkan riset berkualitas yang berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Keberhasilan ini juga membuktikan pentingnya penelitian berbasis komunitas dalam menjaga kearifan lokal dan ketahanan pangan di Indonesia.